Friday, May 30, 2025

Dunia Roh Orang Jawa - Agama dan Sekte di Pulau Jawa bagian 1

Dunia Roh Orang Jawa - Agama dan Sekte di Pulau Jawa Bagian 1




Setelah sekian purnama tidak menulis, saya sendiri sibuk dengan berbagai kesibukan duniawi.
terlepas hal demikian maka saya beranikan kembali menulis atas beberapa saran dan motivasi dari temen saya, Mas Rohman atau dalam dunia hiburan dipanggil kak roh dongeng,.

tak heran jawa dengan dunia mistisnya, mulai dari agama, sekte, awal mula penduduk jawa, kedatangan manusia di pulau jawa sampai dengan ajaran brahmana di jawa. beberapa literasi yang kami dapatkan setelah kam pelajari banyaka sekali kekayaan budaya dan sejarah yang kita miliki. tulisan ini terinspirasi dari buku karya H. A Van Hein dari belanda, mungkin sedikit yang bisa saya sampaikan nanti.

Pada zaman dahulu kala, pulau jawa berkembang bersama Alam semesta, penduduk Jawa merupakan bangsa yang mengembara di hutan belantara dan alam yang masih buas. ditengah perjuangan untuk mempertahankan hidup Orang jawa pada masa itu mempertahankan hidup dengan mempelajari pengaruh alam berupa siklus hujan, cuaca panas, musim kemarau, angin, terang dan gelap dan semua kekuatan yang ada di alam.

dalam perjalanan mengenal keuatan alam, manusia belajar untuk menyeleraskan hidup dengan alam, dari berbagai pengalaman yang di wariskan leluhur tahun demi tahun sehingga timbullah pemahaman orang jawa mengenai gerakan alam, ciri-ciri, kejadian yang biasa disebut "ilmu titen" karena kebiasaan sering diceritakan ke berbagai generasi.
keyakinan lain tentang adanya roh juga sangat erat dengan berbagai kepercayaan yang ada di jawa. pandangan ini biasa disebut dengan Animisme, yaitu percaya atau keyakinan pada kekuatan roh atau kekuatan alam. secara ilmiah kepercayaan Anismisme dibagi menajdi 2 yaitu Fetitisme dan Spiritisme.

Fetitisme merupakan pemujaan orang-orang jawa terhadap benda berwujud yang tampak atau memiliki roh. sedangkan spiritisme adalah pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang atua leluhur serta makhluk halus yang dipercaya mempunyai kekuatan yang terdapat di alam.

keyakinan orang jawa yang sedemikian percaya pada kekuatan didikan alam inilah yang dipercayai dan dianut turun-temurun oleh orang jawa. Bahkan sampai sekarang adat dan kebiasaan masih berlaku di masyarakat jawa khususnya, dengan tetap menghormati kepercayaan leleuhur. Yaitu percaya pada kekuatan alam dan roh-roh alam. meskipun sudah beragama formal (Islam, Hindu, Budha, dll) masih percaya pada gerak kekuatan alam. bahkan segala sesuatu digerakan/ dijaga oleh roh-roh yang diberi tugas oleh Sang Pencipta sesuai dengan peruntukanya, di masing-masing wilayah dan tempat untuk menyeimbangkan alam.

Kepercayaan Orang jawa tak lepas dari ajara "Kejawen", meskipun sudah beragama islam, tapi tetap menghormati Adat dan budaya jawa dengan menghormati kekuatan Alam. disini menurut kisah yang ada Peran para Sunan (Wali Songo) yang mengubah atau menyisipkan Adat dan Kebiasaan "Kejawen" menjadi bernuansa Islam. sebagia bukti bahwa Orang-orang islam di jawa masih melaksanakan Kenduren, hajatan, Berkatan, dengan adat "Kejawen" tapi dengan ritual (doa-doa) secara Islam.

Menurut Van Hein saat itu (sebelum Perang dunia-2) masyarakat jawa meksipun sudah menganut Islam tapi semua adat dan budaya Jawanya masih sangat kental dan mendalam, Van Hein berpendapat bahwa Kegiatan Keagamaan atau pengamalan Agama Islam pada saat itu hanya sekedar Formalitas belaka (masih tetap tidak meninggalkan semua Ajaran "kejawen") atau menurut Van Hein Orang Jawa dengan kepercayaan yang Campur Aduk, atau dalambahasa sederhana Islam Kejawen.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment