Friday, February 14, 2014

CERITA MAU TIDUR

Ada sebuah cerita yang menarik yg saya denger secara nggak sengaja di radio kemarin. Begini ceritanya. Setelah membackan cerita kepada anak tersayang, seorang bapak bertanya kepada anaknya,”Nak, apakah kamu menyayangi ayah?” Dengan terheran, si anak menjawab,” Ya tentu yah, aku sangat sayang pada ayah”. Lalu sang ayah bertanya lagi,”Apakah kamu sayang pada kalung yang menempel di lehermu?” Dengan ragu si anak menjawab “Aku sayang pada sayang pada ayah dan kalung ini.” “Ya udah kalau begitu”, jawan sang ayah.
Pada malam berikutnya, setelah membacakan cverita lagi, sang ayah bertanya,”Nak, apakah kamu sayang pada kalungmu?” Si anak dengan terheran menjawab,”Ya tentu yah, aku sangat sayang pada kalung ini”. “Ya udah kalau begitu”, sang ayah lalu pergi.
Pada malam ketiga, setelah membacakan cerita, sang ayah bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama. Kali ini si anak berfikir, kenapa ayah menginginkan kalung ini, padahal aku sangat sayang? Akhirnya si anak menjawab,”Baiklah yah, kalau ayah menginginkan kalung ini, akan aku berikan ke ayah”. Setelah dilepas kalungnya, tiba-tiba sang ayah mengambil sesuatu dari dalam kantungnya, lalu menunjukkannya pada anaknya. “Ini sudah ayah bawa sejak pertama kali ayah bertanya kepadamu, namun ayah menunggu kamu untuk melepas sendiri kalung tersebut”, jelas sang ayah. Alngkah gembiranya si anak melihat keindahan kalung yang dibawa oleh ayahnya, begitu gemerlap, indah dan tampak sangat mahal.
Apa yang dapat kita ambil dari cerita tersebut? Kita mesti sadar disaat Allah ingin mengambil milikNya yang saat ini dititipkan kepada kita, maka kita harus segera merelakan untuik menyerahkannya. Meskipun itu sudah kita anggap menjadi milik kita yang paling kita sayangi. Dia sudah menyiapkan ganti yang jauh lebih mahal, bergengsi dan terhormat untuk kita. Kesedihan merasa kehilangan itu wajar, tapi jangan berlarut-larut. Sebagaimana yang terjadi pada Nabi Ya’kub saat kehilangan Yusuf. Selama 40 tahun, Nabi Ya’kub sedih dan menangisi Yusuf, namun setelah menyadari bahwa yang menginginkan itu Allah dan beliau ikhlas menerimanya, maka beliau segera dipertemukan dengan Yusuf kesayangannya dengan kondisi yang jauh lebih baik, lebih bersinar kenabiannya dan lebih menyenangkan hatinya. Semoga manfaat.

by : fref=ts