Monday, November 11, 2019

Prambanan


Monday, January 5, 2015

MY NAME IS " MONEY "


Perkenalkan Namaku adalah UANG !!
Orang barat menyebutku MONEY....
Wajahku biasa saja, fisikku juga
lemah, namun
aku mampu merombak tatanan
dunia. Aku juga "bisa" merubah
'Perilaku bahkan sifat
Manusia'
karena manusia mengidolakan aku.
Banyak orang berubah
kepribadiannya,
mengkhianati teman, menjual tubuh,
bahkan
meninggalkan keyakinan imannya,
demi aku..!!! Aku tdk mengerti
perbedaan org saleh dan
bejat, tapi manusia memakai aku
menjadi
patokan derajat, menentukan kaya
miskin,
terhormat atau terhina. Aku bukan
iblis, tapi sering orang melakukan
kekejian demi aku. Aku juga bukan
org ketiga, tapi banyak suami
istri pisah gara2 aku.
Anak dan orang tua berselisih gara2
aku. Sangat jelas juga aku bukan
Tuhan, tapi manusia
menyembah aku spt Tuhan, bahkan
kerap kali
hamba2 Tuhan lebih menghormati
aku dari
pada Tuhan, padahal Tuhan sudah
pesan jangan
jadi hamba uang.. Seharusnya aku
melayani manusia, tapi kenapa
malah manusia mau jadi budakku !???
Aku tdk pernah mengorbankan diriku
untuk
siapa pun, tapi banyak org rela mati
demi aku. Perlu aku ingatkan, aku
hanya bisa menjadi alat
bayar resep obat anda, tapi tdk
mampu
memperpanjang hidup anda. Kalau
suatu hari anda di panggil Tuhan, aku
tdk
akan bisa menemani anda, apalagi
menjadi
penebus dosa2 anda, anda harus
menghadapi
sendiri dgn sang Pencipta lalu
menerima
penghakimanNYA .... Saat itu, Tuhan
pasti akan hitung2an dgn anda,
APAKAH SELAMA HIDUP ANDA
MENGUNAKAN aku
dgn baik, atau sebaliknya MENJADIKAN
aku
sebagai TUHAN???

Friday, February 14, 2014

CERITA MAU TIDUR

Ada sebuah cerita yang menarik yg saya denger secara nggak sengaja di radio kemarin. Begini ceritanya. Setelah membackan cerita kepada anak tersayang, seorang bapak bertanya kepada anaknya,”Nak, apakah kamu menyayangi ayah?” Dengan terheran, si anak menjawab,” Ya tentu yah, aku sangat sayang pada ayah”. Lalu sang ayah bertanya lagi,”Apakah kamu sayang pada kalung yang menempel di lehermu?” Dengan ragu si anak menjawab “Aku sayang pada sayang pada ayah dan kalung ini.” “Ya udah kalau begitu”, jawan sang ayah.
Pada malam berikutnya, setelah membacakan cverita lagi, sang ayah bertanya,”Nak, apakah kamu sayang pada kalungmu?” Si anak dengan terheran menjawab,”Ya tentu yah, aku sangat sayang pada kalung ini”. “Ya udah kalau begitu”, sang ayah lalu pergi.
Pada malam ketiga, setelah membacakan cerita, sang ayah bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama. Kali ini si anak berfikir, kenapa ayah menginginkan kalung ini, padahal aku sangat sayang? Akhirnya si anak menjawab,”Baiklah yah, kalau ayah menginginkan kalung ini, akan aku berikan ke ayah”. Setelah dilepas kalungnya, tiba-tiba sang ayah mengambil sesuatu dari dalam kantungnya, lalu menunjukkannya pada anaknya. “Ini sudah ayah bawa sejak pertama kali ayah bertanya kepadamu, namun ayah menunggu kamu untuk melepas sendiri kalung tersebut”, jelas sang ayah. Alngkah gembiranya si anak melihat keindahan kalung yang dibawa oleh ayahnya, begitu gemerlap, indah dan tampak sangat mahal.
Apa yang dapat kita ambil dari cerita tersebut? Kita mesti sadar disaat Allah ingin mengambil milikNya yang saat ini dititipkan kepada kita, maka kita harus segera merelakan untuik menyerahkannya. Meskipun itu sudah kita anggap menjadi milik kita yang paling kita sayangi. Dia sudah menyiapkan ganti yang jauh lebih mahal, bergengsi dan terhormat untuk kita. Kesedihan merasa kehilangan itu wajar, tapi jangan berlarut-larut. Sebagaimana yang terjadi pada Nabi Ya’kub saat kehilangan Yusuf. Selama 40 tahun, Nabi Ya’kub sedih dan menangisi Yusuf, namun setelah menyadari bahwa yang menginginkan itu Allah dan beliau ikhlas menerimanya, maka beliau segera dipertemukan dengan Yusuf kesayangannya dengan kondisi yang jauh lebih baik, lebih bersinar kenabiannya dan lebih menyenangkan hatinya. Semoga manfaat.

by : fref=ts